Latency adalah salah satu istilah penting dalam dunia digital yang sering bikin internet lambat atau game ngelag. Tapi sebenarnya apa sih latency itu? Yuk, WiseSob, kita kupas bareng!

Pengertian Latency Secara Umum

Secara sederhana, latency adalah waktu jeda antara saat permintaan data dikirim oleh pengguna dan saat respon diterima dari sistem. Jeda ini biasanya diukur dalam satuan milidetik (ms), dan semakin rendah nilai latency, maka semakin cepat respon yang diterima.

Latency sering kali disalahartikan sebagai bandwidth. Padahal, bandwidth adalah kapasitas maksimum transfer data dalam satuan detik, sementara latency adalah waktu tunggu dalam proses transfer itu sendiri. Sebuah jaringan bisa punya bandwidth besar tapi tetap terasa lambat jika latency-nya tinggi.

Mengapa Latency Itu Penting?

Latency punya peran besar dalam pengalaman pengguna. Semakin rendah latency, semakin responsif layanan yang digunakan. Ini sangat terasa saat kita:

  • Membuka website – loading halaman jadi lebih cepat.
  • Streaming video – kualitas lebih stabil tanpa buffering.
  • Main game online – tidak ada delay antar aksi dan respon server.
  • Video call – suara dan gambar tetap sinkron dan lancar.
  • Mengakses cloud – responsivitas aplikasi SaaS jadi lebih baik.

Contoh gampangnya: saat kamu klik tautan di browser dan butuh waktu 2 detik sampai halaman muncul, waktu itulah yang disebut sebagai latency — termasuk waktu pencarian DNS, koneksi TCP, hingga waktu respons awal server.

Jenis-Jenis Latency dan Contohnya

Tiga jenis latency yang umum dijumpai dalam sistem digital dan jaringan
Dibantu oleh AI – Tiga jenis latency yang umum dijumpai dalam sistem digital dan jaringan

Latency bisa terjadi di berbagai lapisan sistem, bukan hanya jaringan. Berikut adalah tiga jenis latency yang paling umum:

  • Network Latency: Ini adalah waktu yang dibutuhkan data untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya melalui jaringan. Semakin jauh jarak geografis dan semakin banyak hop yang dilalui, biasanya latency makin tinggi.
  • Disk Latency: Waktu yang dibutuhkan untuk membaca/menulis data dari atau ke perangkat penyimpanan seperti HDD, SSD, atau NVMe. SSD memiliki latency jauh lebih rendah dibanding HDD karena tidak ada bagian bergerak.
  • Application Latency: Delay dalam proses aplikasi saat mengeksekusi perintah. Misalnya ketika kamu klik tombol “beli” di aplikasi e-commerce, dan butuh beberapa detik sampai muncul konfirmasi pembayaran.

Contoh perbandingan dampak latency:

  • Latency 10ms: Pengalaman bermain game terasa real-time.
  • Latency 100ms: Ada jeda tipis saat klik tombol dalam aplikasi.
  • Latency 300ms: Video call mulai patah-patah dan tidak sinkron.

Penyebab Latency Tinggi

Banyak faktor bisa mempengaruhi latency, baik dari sisi jaringan, perangkat keras, maupun software. Beberapa penyebab umum antara lain:

  • Jarak Geografis: Semakin jauh lokasi server dari pengguna, semakin besar kemungkinan terjadi delay.
  • Jumlah Hop Jaringan: Setiap kali data berpindah dari satu router/switch ke yang lain, ada waktu proses tambahan.
  • Kepadatan Trafik: Ketika jaringan mengalami kemacetan, waktu tunggu meningkat secara drastis.
  • DNS Resolution Lambat: Proses pencarian alamat IP dari nama domain bisa jadi bottleneck jika DNS lambat.
  • Firewall dan Proksi: Lapisan keamanan tambahan bisa memperlambat lalu lintas data karena pemrosesan ekstra.
Penyebab Dampak Umum Solusi
Jarak Server Ping tinggi, delay besar Gunakan CDN atau edge server
Traffic Padat Respon lambat, buffering Load balancing, optimasi routing
DNS Lambat Resolusi domain lama Gunakan DNS cepat seperti 1.1.1.1 atau 8.8.8.8

Cara Mengukur Latency

Untuk mengetahui seberapa besar latency sistem atau jaringanmu, kamu bisa menggunakan tools yang umum tersedia di berbagai platform:

  • Ping: Mengukur waktu round-trip dari perangkat ke server.
  • Traceroute: Menelusuri rute dan waktu di setiap hop menuju server.
  • Speedtest: Mengukur latency bersama dengan download dan upload.
  • Wireshark: Menganalisis paket jaringan secara detail untuk identifikasi bottleneck.

Interpretasi hasil: latency di bawah 50ms dianggap sangat baik untuk mayoritas aplikasi. Untuk gaming, nilai ideal adalah di bawah 30ms. Untuk VoIP dan video call, usahakan di bawah 100ms.

Round-Trip Time (RTT) adalah metrik penting yang menunjukkan total waktu bolak-balik permintaan dan respon. Ini mencakup semua delay dalam rute komunikasi. Bedakan juga dengan:

  • Jitter: Variasi dalam delay antar paket data. Jitter tinggi bikin suara/video putus-putus.
  • Packet Loss: Paket data hilang selama transmisi, bisa sebabkan error atau timeout.

Strategi Mengurangi Latency

Jika kamu ingin meningkatkan performa digital, maka mengurangi latency adalah langkah krusial. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Gunakan Content Delivery Network (CDN): Menyediakan salinan konten statis di lokasi terdekat pengguna.
  • Optimasi Routing Jaringan: Koordinasi dengan ISP atau gunakan peering network yang lebih efisien.
  • Upgrade Perangkat Keras: Gunakan router/switch berkualitas tinggi dan penyimpanan cepat (SSD).
  • Pindahkan Server Lebih Dekat: Hosting website atau API di server lokal atau edge datacenter.
  • Gunakan Caching: Cache data di sisi client untuk mempercepat loading halaman.
  • Minimalkan Request Eksternal: Hindari terlalu banyak script atau file dari server pihak ketiga.

Perusahaan besar seperti Google dan Netflix menggunakan edge server di berbagai negara agar konten cepat diakses dengan latency minimal. Ini membuktikan bahwa pengurangan latency adalah investasi penting dalam skala kecil maupun besar.

Latency dalam Dunia Nyata

Latency bukan sekadar istilah teknis—ia berdampak langsung ke kenyamanan pengguna. Berikut beberapa skenario nyata:

  • Game Online: Latency 10–30ms adalah ideal. Di atas 100ms, pemain mulai mengalami lag saat menembak atau bergerak.
  • Video Call: Latency tinggi bikin suara dan video tidak sinkron, memperburuk komunikasi.
  • IoT dan Smart City: Untuk mobil otonom, latency harus <1ms agar bisa mengambil keputusan real-time.
  • Website E-commerce: Setiap tambahan 100ms latency bisa menurunkan konversi hingga 7%.

Studi dari Google menunjukkan bahwa 53% pengguna mobile akan meninggalkan halaman jika butuh lebih dari 3 detik untuk tampil. Salah satu penyebab utama dari lambatnya ini bisa jadi adalah latency tinggi dari server, CDN, atau API eksternal.

Kesimpulan

Latency adalah faktor penting dalam performa digital. Semakin rendah latency, semakin cepat dan responsif layanan digitalmu. Dengan memahami jenis, penyebab, dan cara menurunkannya, WiseSob bisa mengoptimalkan performa jaringan dan pengalaman pengguna secara signifikan.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating / 5. Vote count:

No votes so far! Be the first to rate this post.