FTPS adalah protokol transfer file yang menawarkan keamanan lebih dari FTP biasa. Artikel ini akan membahas apa itu FTPS, bagaimana cara kerjanya, dan apa perbedaannya dengan protokol lain seperti SFTP.
Apa Itu FTPS
FTPS adalah singkatan dari File Transfer Protocol Secure, yaitu versi aman dari protokol FTP standar. FTPS menambahkan lapisan keamanan berupa enkripsi menggunakan protokol SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security).
Tujuan utama FTPS adalah untuk mengamankan proses pengiriman data antara client dan server. Dengan menggunakan FTPS, data yang ditransfer tidak lagi dikirim dalam bentuk teks biasa (plaintext), tetapi dalam bentuk terenkripsi. Ini sangat penting untuk menghindari penyadapan (sniffing) atau manipulasi data di jaringan.
Protokol ini umum digunakan dalam lingkungan bisnis dan profesional di mana transfer file yang aman sangat penting, seperti dalam pengiriman dokumen kontrak, data pelanggan, hingga backup server.
Bagaimana Cara Kerja FTPS?
FTPS bekerja dengan menambahkan lapisan enkripsi SSL/TLS ke koneksi FTP tradisional. Berikut penjelasan alur kerjanya:
- Koneksi Dibuat: Client mencoba terkoneksi ke server FTPS menggunakan port tertentu (biasanya 21 untuk explicit, 990 untuk implicit).
- SSL/TLS Dinegosiasikan: Server dan client menyepakati protokol enkripsi dan bertukar sertifikat digital untuk memverifikasi identitas.
- Data Dikirim Aman: Setelah sesi terenkripsi dibuat, data seperti username, password, dan file dikirim melalui channel yang telah diamankan.
Ada dua mode dalam FTPS:
- Explicit FTPS: Koneksi dimulai seperti FTP biasa, lalu client meminta enkripsi secara eksplisit. Mode ini lebih fleksibel.
- Implicit FTPS: Koneksi langsung dimulai melalui channel terenkripsi tanpa negosiasi awal. Lebih aman tapi kurang fleksibel karena menggunakan port tetap (990).
FTPS menggunakan kombinasi dua jenis koneksi:
- Control Connection: Untuk perintah dan autentikasi, seperti login dan navigasi folder.
- Data Connection: Untuk pengiriman file aktual, yang juga bisa dienkripsi tergantung pengaturan server.
Perbedaan FTPS, FTP, dan SFTP

Agar WiseSob tidak bingung, mari kita bandingkan tiga protokol yang sering digunakan untuk transfer file:
| Fitur | FTP | FTPS | SFTP |
|---|---|---|---|
| Enkripsi | Tidak ada | SSL/TLS | SSH (Secure Shell) |
| Port Default | 21 | 21 (explicit), 990 (implicit) | 22 |
| Jenis Protokol | TCP | TCP dengan SSL | SSH-based protocol |
| Kompatibilitas dengan FTP | Native | Kompatibel | Tidak kompatibel langsung |
| Firewall Friendly | Ya | Kurang, karena banyak port | Lebih baik, hanya satu port |
Secara singkat, FTPS adalah opsi upgrade dari FTP bagi yang ingin tetap menggunakan infrastruktur lama, tapi dengan tambahan enkripsi. SFTP lebih cocok jika memulai sistem baru dan membutuhkan keamanan serta kepraktisan yang tinggi.
Kelebihan Menggunakan FTPS
Berikut beberapa kelebihan FTPS yang membuatnya tetap populer meskipun sudah ada SFTP:
- Keamanan Tambahan: Username, password, dan data tidak dikirim dalam bentuk teks biasa, melainkan terenkripsi.
- Kompatibilitas Luas: Banyak software FTP seperti FileZilla, WinSCP, Cyberduck mendukung FTPS secara default.
- Integrasi Mudah: Jika sudah punya server FTP, tidak perlu migrasi besar. Cukup tambahkan SSL/TLS.
- Dukungan Sertifikat: Bisa menggunakan public certificate (CA) atau self-signed certificate untuk internal.
Kekurangan FTPS
Meskipun aman, FTPS memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan:
- Firewall Lebih Rumit: Karena menggunakan banyak port untuk data channel, sulit dikonfigurasi di jaringan yang ketat.
- Kurang Konsisten: Beberapa client tidak mendukung implicit FTPS, atau gagal konek karena setelan firewall/NAT.
- Tidak Selalu Default: Tidak semua hosting menyertakan dukungan FTPS secara otomatis.
- Maintenance Sertifikat: Harus memperpanjang dan memperbarui sertifikat agar koneksi tetap valid.
Kapan Sebaiknya Menggunakan FTPS?
FTPS sangat cocok digunakan dalam kondisi berikut:
- Mentrasfer Data Sensitif: Misalnya laporan keuangan, informasi pelanggan, file konfigurasi server.
- Infrastruktur FTP Sudah Ada: Tidak perlu ganti sistem, cukup tambahkan sertifikat SSL dan konfigurasi port.
- Lingkungan Perusahaan: Banyak perusahaan besar masih menggunakan FTPS untuk audit trail dan alasan kepatuhan (compliance).
FTPS memberi keseimbangan antara kemudahan penggunaan FTP dengan fitur keamanan modern.
Tips Konfigurasi Server FTPS
Jika WiseSob ingin mengaktifkan FTPS di server sendiri, berikut langkah dasar yang perlu diperhatikan:
- Install Sertifikat SSL: Bisa menggunakan Let’s Encrypt atau beli sertifikat dari penyedia resmi.
- Pilih Software FTP yang Mendukung FTPS: Seperti FileZilla Server (Windows), vsftpd (Linux), atau ProFTPD.
- Aktifkan Explicit FTPS: Lebih fleksibel dan aman karena bisa disesuaikan dengan kebijakan firewall.
- Tentukan Port Range Pasif: Konfigurasikan rentang port untuk transfer data dan buka di firewall.
- Uji Coba dengan Client: Gunakan aplikasi FTP client seperti FileZilla untuk memastikan koneksi FTPS berfungsi normal.
Pastikan juga bahwa koneksi passive mode dan TLS sudah diatur di sisi server dan client secara sinkron agar tidak gagal transfer.
FTPS dan Keamanan Website
Di WiseWebster, kami menggunakan FTPS untuk proses-proses transfer data penting antara server lokal dan server hosting klien. Ini mencakup pengiriman database, file konfigurasi penting, atau backup sistem secara manual yang tidak menggunakan pipeline otomatis.
Pilihan FTPS dilakukan karena tetap kompatibel dengan banyak tools pengelolaan website dan mudah diadopsi klien yang masih menggunakan aplikasi FTP tradisional. Namun, kami tetap melakukan audit keamanan rutin agar enkripsi tetap aktif dan tidak kadaluwarsa.
Kesimpulan
FTPS adalah solusi aman untuk mentransfer file berbasis FTP dengan tambahan proteksi SSL/TLS. Cocok digunakan jika WiseSob ingin menjaga keamanan data tanpa beralih ke protokol baru sepenuhnya.
