Hai, WiseSob! Pernah nggak sih buka sebuah tulisan, baca dua paragraf, lalu langsung nutup tab karena bosan? Nah, itu tandanya artikel tersebut belum jadi artikel menarik. Padahal, bikin tulisan yang bikin pembaca betah itu bukan soal bakat—ada tekniknya. Di artikel ini, kami akan ajak kamu pelajari cara-cara jitu membuat artikel yang enak dibaca sampai habis.
Pahami Siapa Pembacamu
Sebelum mulai nulis, satu hal yang paling penting tapi sering banget dilewatkan adalah: kenali dulu siapa yang akan baca tulisanmu. Menulis itu pada dasarnya mirip kayak ngobrol. Tapi bayangkan deh, cara kamu ngobrol sama sahabat pasti beda banget dibanding pas ngobrol sama bos besar, kan? Begitu juga dengan menulis. Kalau kita tahu siapa pembacanya, kita bisa pilih gaya bahasa, struktur, dan bahkan contoh-contoh yang sesuai.

Misalnya kamu nulis buat anak muda yang suka teknologi, tentu gaya santai, banyak istilah kekinian, dan contoh dari media sosial bakal lebih nyambung. Tapi kalau audiens kamu adalah pelaku UMKM yang awam digital, gaya bahasanya harus lebih membimbing dan sederhana. Bukan soal mana yang lebih bagus, tapi soal mana yang lebih tepat sasaran.
Dengan memahami pembaca, kita jadi bisa membuat artikel menarik yang benar-benar “ngomong” langsung ke mereka. Bukan sekadar informatif, tapi juga terasa personal. Itu yang bikin orang betah membaca sampai akhir—karena merasa dimengerti.
Gunakan Judul yang Menarik Tapi Nggak Clickbait
Judul adalah hal pertama yang dilihat pembaca, dan bisa dibilang jadi penentu apakah mereka akan klik atau scroll lewat begitu saja. Makanya, bikin judul yang menarik itu penting banget. Tapi hati-hati, menarik bukan berarti clickbait. Judul yang menjanjikan sesuatu tapi isinya jauh dari harapan malah bikin pembaca kecewa dan kapok balik lagi. Jadi kuncinya adalah menarik, tapi tetap jujur dengan isi artikel.
Salah satu cara yang bisa WiseSob coba adalah bermain dengan emosi atau rasa penasaran. Misalnya dengan pertanyaan: “Kenapa Banyak Artikel Bagus Tapi Nggak Dibaca?” atau pakai angka seperti: “7 Cara Bikin Artikel Menarik Tanpa Clickbait”. Format seperti ini terbukti bikin orang lebih tertarik, karena otak kita memang suka struktur dan angka.
Selain itu, pastikan kata pertama atau kedua di judul punya bobot kuat—kata kerja aktif atau kata sifat yang menggugah bisa bantu banget. Dan tentu saja, pastikan isi artikelnya benar-benar menjawab apa yang dijanjikan judulnya. Karena artikel menarik itu bukan soal mengecoh pembaca, tapi bikin mereka puas dan pengen baca lagi.
Gunakan Teknik Pembuka yang Bikin Nempel
Tiga kalimat pertama dalam sebuah artikel bisa jadi penentu: pembaca lanjut scroll… atau langsung close tab. Maka dari itu, teknik pembuka adalah senjata utama yang nggak boleh disepelekan. Salah satu cara yang bisa WiseSob coba adalah storytelling singkat. Misalnya mulai dengan pengalaman pribadi atau kisah yang dekat dengan keseharian pembaca. Ini bikin mereka merasa “eh ini gue banget,” dan akhirnya terus baca.
Kalau mau lebih to the point, bisa juga buka dengan fakta mengejutkan. Contohnya: “Rata-rata pembaca internet hanya bertahan 8 detik sebelum memutuskan lanjut atau berhenti.” Fakta seperti ini bukan cuma bikin mikir, tapi juga menggugah rasa ingin tahu.
Teknik lainnya adalah pertanyaan yang menggelitik, seperti: “Kamu yakin artikelmu dibaca sampai akhir?” Pertanyaan semacam ini bikin pembaca merasa tertantang untuk mencari jawabannya.
Kuncinya adalah bikin pembaca langsung merasa terlibat. Karena di dunia digital yang serba cepat ini, satu detik perhatian adalah segalanya. Kalau pembuka artikelnya kuat dan bikin nempel, kemungkinan besar mereka akan lanjut baca sampai tuntas.
Format yang Enak Dibaca
Pernah nggak sih, WiseSob, buka artikel yang kelihatan kayak tembok teks panjang tanpa jeda? Rasanya langsung pengen kabur, kan? Nah, itu kenapa format jadi bagian penting banget dalam membuat artikel menarik. Pertama, pastikan paragraf jangan terlalu panjang. Idealnya cukup 3 sampai 4 baris per paragraf supaya mata pembaca nggak cepat lelah.
Selanjutnya, gunakan subheading untuk membagi topik besar jadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ini membantu banget buat pembaca yang suka skimming. Kalau ada daftar atau poin penting, tampilkan dalam bentuk bullet point. Ini bikin informasi cepat tertangkap dan nggak nyaru di tengah teks.
Gunakan juga bold untuk menekankan poin penting. Tapi jangan berlebihan—cukup di bagian yang memang ingin ditonjolkan agar pembaca mudah menemukannya. Kalau perlu, tambahkan ilustrasi atau gambar yang mendukung isi. Visual bisa bantu menjelaskan hal kompleks secara singkat.
Coba lihat struktur ini: pembuka singkat, subjudul jelas, poin penting dibold, dan paragraf rapi. Bukan cuma enak dibaca, tapi juga enak dinikmati. Karena WiseSob nggak harus membaca semuanya untuk paham intinya.
Gaya Bahasa yang Mengalir dan Ramah
Menulis artikel menarik itu bukan soal tampil pintar, tapi soal bisa nyambung sama pembaca. Coba bayangkan kamu lagi ngobrol santai bareng teman—nggak terlalu kaku, tapi juga nggak asal-asalan. Nah, itulah gaya bahasa yang sebaiknya kamu pakai: mengalir dan ramah. Hindari gaya nulis yang terasa seperti guru di podium, penuh jargon dan kalimat bertele-tele. Pembaca akan merasa dijauhkan, bukan diajak dekat.
Ritme tulisan juga penting. Variasikan panjang kalimat—kadang pendek, kadang agak panjang. Ini membuat tulisan terasa lebih hidup. Hindari repetisi gaya atau struktur yang monoton karena bisa bikin bosan. Kamu juga bisa sisipkan sapaan seperti “WiseSob tahu nggak sih…” atau “yuk, kita bahas bareng” untuk bikin suasana lebih akrab.
Tone tulisan harus selaras dengan siapa yang kamu tuju. Kalau audiens kamu anak muda, pakai bahasa kekinian bisa jadi nilai plus. Tapi kalau menulis untuk kalangan profesional, pilih kata yang tetap hangat tapi sopan. Intinya, buat pembaca merasa seperti sedang diajak ngobrol, bukan sedang diuji pemahamannya. Karena dari situ, keterhubungan dan kenyamanan membaca akan tumbuh alami.
Beri Value Nyata, Jangan Muter-Muter
Salah satu kesalahan umum saat menulis adalah terlalu banyak muter-muter tanpa arah yang jelas. Akhirnya pembaca bingung: “Ini artikel mau ngajarin apa sih sebenarnya?” Padahal, artikel menarik itu adalah yang ngasih value nyata. WiseSob harus fokus pada satu hal: apa manfaat konkret yang bisa didapat pembaca dari tulisan ini?
Daripada panjang lebar bahas teori atau opini pribadi yang belum tentu relevan, lebih baik langsung kasih insight, data, atau tips yang bisa dipraktikkan. Misalnya, kalau kamu bahas cara bikin judul artikel, kasih contoh nyata yang bisa langsung ditiru. Kalau kamu bahas strategi SEO, tunjukkan data atau hasil nyata dari implementasi taktik tertentu.
Coba bayangkan begini: pembaca selesai membaca artikelmu dan langsung nyeletuk, “Ah, akhirnya ngerti!” Itu tandanya kamu berhasil. Nggak harus panjang, yang penting to the point dan terasa bermanfaat.
Ingat, pembaca itu punya waktu terbatas. Jadi makin cepat mereka dapat pencerahan, makin besar kemungkinan mereka akan kembali membaca tulisanmu. Dan siapa tahu, jadi pembaca setia kamu selanjutnya.
Tutup dengan Panggilan Aksi atau Refleksi
Setelah semua tips dan pembahasan tadi, sekarang saatnya kamu ambil langkah nyata. Artikel yang menarik bukan hanya enak dibaca, tapi juga menginspirasi tindakan. Coba deh, mulai dari hal kecil: revisi satu artikel lama milikmu dan terapkan beberapa teknik yang baru saja kita bahas. Rasakan sendiri bedanya ketika tulisanmu mulai bisa “ngobrol” dengan pembaca.
Kalau kamu merasa tulisanmu belum cukup engaging, nggak apa-apa—namanya juga proses. Semakin sering kamu menulis dan refleksi, semakin tajam instingmu dalam menyusun artikel yang bikin pembaca betah. Kami percaya setiap WiseSob punya potensi untuk membuat tulisan yang bukan cuma informatif, tapi juga menyenangkan untuk dinikmati.
Boleh banget kalau kamu mau bagikan pengalaman menulismu di kolom komentar. Atau kamu punya jurus andalan bikin artikel menarik? Kami juga pengen dengar!
Akhiri tulisanmu dengan kuat. Nggak harus heboh, tapi cukup satu kalimat yang nempel di kepala. Seperti ini: “Artikel bagus bukan yang panjang, tapi yang tinggal lama di pikiran pembaca.”
